Senin, 15 April 2013

KURSUS



KURSUS
PRIVATE
KOMPUTER
PAKET OFFICE
Ø  MICROSOFT WORD
Ø  MICROSOFT EXCELL
Ø  MICROSOFT POWER POINT
PAKET DESIGN GRAFIS
Ø  Adobe Photoshop
Ø  CorelDraw
Ø  Adobe Ilustrator
Ø  Free Hand
Ø  Autocad
PAKET PROGAMMING
Ø  Visual Basic 6.o
Ø  Visual Studio 2005/2008/2010
Ø  Delphi
Ø  SPSS
PAKET DESIGN WEB
Ø  Dreamwaver cs 5
Ø  PHP Mysql
Ø  Membuat Toko Online
PAKET INTERNET
Ø  Buat Blog 5 Menit
Ø  Buat Email
PAKET MULTIMEDIA
Ø  Macromedia Plash
Ø  Swiss Max
Ø  Adobe Captivate
PAKET VIDEO EDITING
Ø  Ulead Visual Studio
Ø  Sonny Vegas Pro
Ø  Adobe Premire
Ø  Adobe After Effek
PAKET TEHKNISI
Ø  Merakit Komputer


Selasa, 26 Februari 2013

Tahapan Pembuatan Film

Proses Produksi Film dapat dikatakan sebagai sebuah system, artinya antara komponen yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Kegagalan pada salah satu proses akan menyebabkan sulitnya membuat film yang enak ditonton dan mempunyai kesinambungan yang utuh. Proses produksi yang dimulai dari adanya suatu ide yang kemudian dikembangkan dalam bentuk naskah dan akhirnya di visualisasikan menjadi sebuah bentuk film yang kemudian harus di evaluasi untuk mengetahui mutu dari film tersebut melibatkan orang – orang yang kompeten di bidangnya, berdedikasi tinggi dan mempunyai kemampuan untuk bekerjasama dalam tim yang baik. 
Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai hiburan, mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebih terfokus, terarah dan sesuai. Mengembangkan naskah ke dalam program video siap pakai melalui tahapan-tahapannya : Tahap Pra Produksi, Tahap Produksi, Tahap Pasca Produksi. Dalam produksi film sangat erat kaitannya dengan kerabat kerja atau tim atau crew pelaksana pembuatan film dan deskripsi kerjanya masing-masing. Adapun tim tersebut dapat terdiri atas : 
Produser
Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer. Dalam menjalankan tugasnya produser di bantu oleh asst. Produser. 
Sutradara atau Director 
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.
Asst. Director : Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara. 
Art Director
Pengarah artistik dari sebuah produksi.
Floor Director
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi.
Script Writer
Bertugas membuat Ide cerita, Pencetus atau pemilik ide cerita pada naskah film. 
Penulis scenario
Bertugas menterjemahkan ide cerita ke dalam bahasa visual gambar atau skenario. 
Cinematographer (Sinematografer)
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera. 
Cameramen
Bertugas mengambil gambar atau mengoperasikan kamera saat shooting.
First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.

  1. Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
  2. First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film)
  3. Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera. 
  4. Lighting : Bertugas mengatur Tata cahaya ( pencahayan dalam produksi film. 
  5. Tata musik (Music Director) : Bertugas membuat atau memilih musik yang sesuai dengan nuansa cerita dalam produksi 
Tata Suara dan Sound Recorder
Bertugas membuat atau memilih atau merekam suara dan efek suara yang sesuai dengan nuansa cerita dalam produksi film.
Film Costume Designer
Bertugas membuat atau memilih kostum atau pakaian yang sesuai dengan nuansa cerita dalam produksi film.
Make up Artist
Bertugas mengatur make up yang sesuai dengan nuansa cerita dalam produksi film.
Tata Artistik atau Artistic Director
Bertugas membuat dan mengatur latar dan setting yang sesuai dengan nuansa cerita dalam produksi film.
Editor : Bertugas melakukan editing pada hasil pengambilan gambar dalam produksi film.
Kliper : Bertugas memberi tanda pengambilan shot dalam produksi film.
Script Supervisor, Script Clerk atau Pencatat Adegan
Bertanggungjawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar yang diproduksi. termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan, pengarahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan pengambilan gambar ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing. Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor.
Casting 
Bertugas mencari dan memilih pemain yang sesuai ide cerita dalam produksi film.
Agent (Agent Model)
Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yang tidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka. 
Art Departement
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman. 
Dialogue Coach or Dialogue Director
Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog saat. 
Green Departement : Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan. 
TAHAP PRA PRODUKSI
A. ANALISIS IDE CERITA
Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai hiburan, mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebih terfokus, terarah dan sesuai. Jika tujuan telah ditentukan maka semua detail cerita dan pembuatan film akan terlihat dan lebih mudah. Jika perlu diadakan observasi dan pengumpulan data dan faktanya. Bisa dengan membaca buku, artikel atau bertanya langsung kepada sumbernya. Ide film dapat diperoleh dari berbagai macam sumber antara lain: 

  • Pengalaman pribadi penulis yang menghebohkan. 
  • Percakapan atau aktifitas sehari-hari yang menarik untuk difilmkan. 
  • Cerita rakyat atau dongeng. 
  • Biografi seorang terkenal atau berjasa. 
  • Adaptasi dari cerita di komik, cerpen, atau novel. 
  • Dari kajian musik, dll 
B. MENYIAPKAN NASKAH SKENARIO 
Jika penulis naskah sulit mengarang suatu cerita, maka dapat mengambil cerita dari cerpen, novel ataupun film yang sudah ada dengan diberi adaptasi yang lain. Setelah naskah disusun maka perlu diadakan Breakdown naskah. Breakdown naskah dilakukan untuk mempelajari rincian cerita yang akan dibuat film. 
C. MEREKRUT PEKERJA FILM ( CREW ) 

  • Menyeleksi kru dari tiap departemen. 
  • Menentukan kru dari hasil show reel ( report produksi). 
  • Menetapkan komposisi kru berdasarkan anggaran. 
  • Menyusun tim produksi. 
a. Tim Non Artistik yang meliputi : 

  1. Producer 
  2. Executive Producer 
  3. Line Producer 
  4. Production Manager dan Unit Manager 
b. Tim Artistik yang meliputi 

  1. Sutradara, Asisten Sutradara dan Pencatat Skrip 
  2. Penata Kamera, Asisten Kamera dan Still Photo 
  3. Penata Artistik, Penata Rias dan Busana 
  4. Penata Lampu 
  5. Penata Suara da Penata Musik 
  6. Penata Editing
D. MENYUSUN JADWAL DAN BUDGETING 
Jadwal atau working schedule disusun secara rinci dan detail, kapan, siapa saja , biaya dan peralatan apa saja yang diperlukan, dimana serta batas waktunya. Termasuk jadwal pengambilan gambar juga, scene dan shot keberapa yang harus diambil kapan dan dimana serta artisnya siapa. Lokasi sangat menentukan jadwal pengambilan gambar.

  1. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun alokasi biaya: 
  2. Penggandaan naskah skenario film untuk kru dan pemain. 
  3. Penyediaan kaset video. 
  4. Penyediaan CD blank sejumlah yang diinginkan. 
  5. Penyediaan property, kostum, make-up. 
  6. Honor untuk pemain, konsumsi. 
  7. Akomodasi dan transportasi. 
  8. Menyewa alat jika tidak tersedia. 
E. HUNTING LOKASI
Memilih dan mencari lokasi/setting pengambilan gambar sesuai naskah. Untuk pengambilan gambar di tempat umum biasanya memerlukan surat ijin tertentu. Akan sangat mengganggu jalannya shooting jika tiba-tiba diusir dipertengahan pengambilan gambar karena tidak memiliki ijin.
Dalam hunting lokasi perlu diperhatikan berbagai resiko seperti akomodasi, transportasi, keamanan saat shooting, tersedianya sumber listrik, dll. Setting yang telah ditentukan skenario harus betul-betul layak dan tidak menyulitkan pada saat produksi. Jika biaya produksi kecil, maka tidak perlu tempat yang jauh dan memakan banyak biaya.
F. MENYIAPKAN KOSTUM DAN PROPERTY
Memilih dan mencari pakaian yang akan dikenakan tokoh cerita beserta propertinya. Kostum dapat diperoleh dengan mendatangkan desainer khusus ataupun cukup membeli atau menyewa namun disesuaikan dengan cerita skenario. Kelengkapan produksi menjadi tanggung jawab tim property dan artistik.
G. MENYIAPKAN PERALATAN
Untuk mendapatkan hasil film/video yang baik maka diperlukan peralatan yang lengkap dan berkualitas. Peralatan yang diperlukan (dalam film minimalis) : 

  1. Clipboard. 
  2. Proyektor. 
  3. Lampu. 
  4. Kabel Roll. 
  5. TV Monitor. 
  6. Kamera video S-VHS atau Handycam. 
  7. Pita/Tape. 
  8. Mikrophone clip-on wireless. 
  9. Tripod Kamera. 
  10. Tripod Lampu. 
H. CASTING PEMAIN
Memilih dan mencari pemain yang memerankan tokoh dalam cerita film. Dapat dipilih langsung ataupun dicasting terlebih dahulu. Casting dapat diumumkan secara luas atau cukup diberitahu lewat rekan-rekan saja. Pemilihan pemain selain diperhatikan dari segi kemampuannya juga dari segi budget/pembiayaan yang dimiliki.
TAHAP PRODUKSI
Produksi adalah proses yang paling menentukan keberhasilan penciptaan sebuah karya film. proses yang dalam kata lain bisa disebut dengan shooting (pengambilan gambar) ini dipimpin oleh seorang sutradara, orang yang paling bertanggung jawab dalam proses ini. orang yang ikut dalam proses ini antara lain kameraman atau DOP (Director Of Photography) yang mengatur cahaya, warna, dan merekam gambar. Artistik yang mengatur set, make up, wardrobe dan lain sebagainya. dan Soundman yang merekam suara. 
Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah :
A. MANAJEMEN LAPANGAN 
Manajemen lapangan mencakup beberapa hal, yaitu:
• Manajemen lokasi ( perijinan, keamanan, keselamatan )
• Talent koordinasi ( koordinasi kostum, make up dll )
• Manajemen waktu ( koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat )
• Crew koordinasi ( koordinasi para kru )
Attitude dalm bekerja merupakan hal yang sangat penting. Kesabaran, pengertian dan kerjasama merupakan attitude yang diperlukan untuk mencapai sukses. Berdoa sebelum bekerja dan briefing sebelum memulai merupakan hal yang baik untuk menyatukan semangat, visi dan attitude yang diinginkan. Jangan pernah kehilangan control emosi pada saat syuting. Apalagi semua bekerja dengan keterbatasan waktu.
B. KEGIATAN SHOOTING 
Tahap ini adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan kru sangat menentukan. Kualitas gambar adalah selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan kamera dan ligthing sangatlah penting. Untuk mencapai hasil maksimal dengan alat yang kita gunakan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui.
1. Shooting Outdoor
Shooting outdoor biasa menekan budget, namun harus berhati-hati melakukannya karena sangat bergantung dari keadaan cuaca saat syuting dilakukan. Beberapa yang harus dipersiapkan saat syuting outdoor adalah : 
· cahaya matahari ( hard, soft ) 
· reflector ( silver, gold ) 
· hujan buatan 
· camera setting ( irish, speed, white balance, focus) 
· crowd control ( working with ekstras )
2. Shooting Indoor 
Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain :
penggunaan lighting sederhana 
· penggunaan filter 
· make up 
· pemilihan back ground 
· monitor
3. Visual Efek
Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara lain dengan : 
· reserve motion 
· fast motion ( normal lipsync ) 
· slow motion (normal lipsync ) 
· crhoma key ( blue screen )
Beberapa hal lain pada saat produksi yang juga perlu untuk diperhatikan yaitu
• makan/ logistik
• sewa peralatan
• film
• transportasi
• akomodasi
• telekomunikasi
• dokumentasi
• medis
C. TATA SETTING
Set construction merupakan bagunan latar belakang untuk keperluan pengambilan gambar. Setting tidak selalu berbentuk bangunan dekorasi tetapi lebih menekankan bagaimana membuat suasana ruang mendukung dan mempertegas latar peristiwa sehingga mengantarkan alur cerita secara menarik.
D. TATA SUARA
Untuk menghasilkan suara yang baik maka diperlukan jenis mikrofon yang tepat dan berkualitas. Jenis mirofon yang digunakan adalah yang mudah dibawa, peka terhadap sumber suara, dan mampu meredam noise (gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan.
E. TATA CAHAYA
Penataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus tidaknya keualitas teknik film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat diibaratkan melukis dengan menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikitpun maka kamera tidak akan dapat merekam objek.
Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video cukup memperhatikan perbandingan Hi light (bagian ruang yang paling terang) dan shade (bagian yang tergelap) agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut hight contrast. Sebagai contoh jika pengambilan gambar dengan latar belakang lebih terang dibandingkan dengan artist yang sedang melakukan acting, kita dapat gunakan reflektor untuk menambah cahaya.
Reflektor dapat dibuat sendiri dengan menggunakan styrofoam atau aluminium foil yang ditempelkan di karton tebal atau triplek, dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Perlu diperhatikan karakteristik tata cahaya dalam kaitannya dengan kamera yang digunakan. Lebih baik sesuai ketentuan buku petunjuk kamera minimal lighting yang disarankan. Jika melebihi batasan atau dipaksakan maka gambar akan terihat seperti pecah dan tampak titik-titik yang menandakan cahaya under.
Perlu diperhatikan juga tentang standart warna pencahayaan film yang dibuat yang disebut white balance. Disebut white balance karena memang untuk mencari standar warna putih di dalam atau di luar ruangan, karena warna putih mengandung semua unsur warna cahaya.
F. TATA KOSTUM (WARDROBE)
Pakaian yang dikenakan pemain disesuaikan dengan isi cerita. Pengambilan gambar dapat dilakukan tidak sesuai nomor urut adegan, dapat meloncat dari scene satu ke yang lain. Hal ini dilakukan agar lebih mudah, yaitu dengan mengambil seluruh shot yang terjadi pada lokasi yang sama. Oleh karenanya sangat erlu mengidentifikasi kostum pemain. Jangan sampai adegan yang terjadi berurutan mengalami pergantian kostum. Untuk mengantisipasinya maka sebelum pengambilan gambar dimulai para pemain difoto dengan kamera digital terlebih dahulu atau dicatat kostum apa yang dipakai. Tatanan rambut, riasan, kostum dan asesoris yang dikenakan dapat dilihat pada hasil foto dan berguna untuk shot selanjutnya.
G. TATA RIAS
Tata rias pada produksi film berpatokan pada skenario. Tidak hanya pada wajah tetapi juga pada seluruh anggota badan. Tidak membuat untuk lebih cantik atau tampan tetapi lebih ditekankan pada karakter tokoh. Jadi unsur manipulasi sangat berperan pada teknik tata rias, disesuaikan pula bagaimana efeknya pada saat pengambilan gambar dengan kamera. Membuat tampak tua, tampak sakit, tampak jahat/baik, dll.
TAHAP PASCA PRODUKSI
A. PROSES EDITING
Secara sederhana, proses editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Dalam kegiatan ini seorang editor akan merekonstruksi potongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera.
Tugas editor antara lain sebagai berikut: 

  1. Menganalisis skenario bersama sutradara dan juru kamera mengenai kontruksi dramatinya. 
  2. Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG) sesuai shooting report. 
  3. Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang memerlukan efek suara. 
  4. Berkonsultasi dengan sutradara atas hasil editingnya. 
  5. Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar dan suara yang diserahkan kepadanya untuk keperluan editing. 
B. REVIEW HASIL EDITING
Setelah film selesai diproduksi maka kegiatan selanjutnya adalah pemutaran film tersebut secara intern. Alat untuk pemutaran film dapat bermacam-macam, dapat menggunakan VCD/DVD player dengan monitor TV, ataupun dengan PC (CD-ROM) yang diproyeksikan dengan menggunakan LCD (Light Computer Display). Pemutaran intern ini berguna untuk review hasil editing. Jika ternyata terdapat kekurangan atau penyimpangan dari skenario maka dapat segera diperbaiki. Bagaimanapun juga editor juga manusia biasa yang pasti tidak luput dari kelalaian. Maka kegiatan review ini sangat membantu tercapainya kesempurnaan hasil akhir suatu film.
C. PRESENTASI DAN EVALUASI 
Setelah pemutaran film secara intern dan hasilnya dirasa telah menarik dan sesuai dengan gambaran skenario, maka film dievaluasi bersama-sama dengan kalangan yang lebih luas. Kegiatan evaluasi ini dapat melibatkan : 
Ahli Sinematografi :Untuk mengupas film dari segi atau unsur dramatikalnya. 
Ahli Produksi Film : Untuk mengupas film dari segi teknik, baik pengambilan gambar, angle, teknik lighting, dll.
Ahli Editing Film (Editor) : Untuk mengupas dari segi teknik editingnya. 
Penonton/penikmat film : Penonton biasanya dapat lebih kritis dari para ahli atau pekerja film.

Hal ini dikarenakan mereka mengupas dari sudut pandang seorang penikmat film yang mungkin masih awam dalam pembuatan film.

Analisa teknik pencahayaan (Lighting Technique) dalam sebuah scene film

Akhirnya update lagi. Kayaknya gue update cuman kalo ada tugas aja nih. Hehehehe. Mungkin karena nggak ada waktu kali yah (sok sibuk loe reg). Well, sekarang dosen gue ngasih sebuah tugas yang ( lagi-lagi ) harus dimasukin blog. Mungkin beliau mengajarkan cara menyimpan data-data tugas yang benar kali yah. Kan kalo disimpen di blog walau harus install ulang komputer lagi tuh data masih tersimpen dengan aman. Cerdas juga nih dosen ( ya iyalah, namanya juga dosen ) hehehe.

Oke, to main topic.

Jadi tugas berikut adalah menganalisis pencahayaan satu scene dari film apa aja. Dan film yang gue pilih kali ini adalah Slumdog Millionaire. Yup, film yang sempet bikin heboh karena menang banyak Grammy Awards. Dan scene yang gue pilih adalah scene seorang bocah bernama Arvind yang dites nyanyinya oleh Maman ( seorang mafia pengemis yang keji ) sebelum dibutakan matanya ( sumpah, gue nangis plus miris ngeliatnya, tetaplah kuat Arvind ).

So, ini gambar scene-nya.


Sadis kan si Maman, mukanya Arvind yang lucu ini sengaja dirampas hidupnya dengan dibutakan pake cairan asam.  *nangis* Terkutuk kau Maman!!

Dan inilah hasil analisis gue tentang teknik pencahayaan dari scene-nya Arvind. Kalau kita lihat, sisi kiri Arvind sangat terang, berarti pencahayaan yang dipakai adalah KEY LIGHT. KEY LIGHT adalah cahaya utama yang menyinari objek, berfungsi untuk membuat objek terlihat lebih jelas. 

Sedangkan sisi sebelah kanan Arvind terlihat cahaya yang soft ( lembut ) yang berfungsi untuk menghasilkan kesan tiga dimensi dengan cara mengurangi bayangan yang didapat dari Key Light. Cahaya tersebut adalah FILL LIGHT. 

Lalu yang terakhir adalah BACK LIGHT. Back Light berfungsi sebagai pemisah antara objek dengan background. Terlihat bahwa rambut dan pundak Arvind sangat terang daripada background-nya yang gelap. Back Light juga berfungsi sebagai memperjelas kesan tiga dimensi.

Nah, setelah panjang lebar, gue juga membuat gambar hasil analisis teknik pencahayaan tersebut. 
Nih dia :




Kira-kira beginilah posisi lighting yang dipake di scene Arvind tersebut berdasarkan arah cahaya yang terlihat. Kenapa gue bilang kira-kira? Soalnya gue nggak ikutan syuting di Slumdog Millionaire sih. hahahaha ( iyeee gue tau jayus ). Jadi Key light diletakkan di sebelah kiri objek, sedangkan Fill light diletakkan arah sebaliknya yaitu di sebelah kanan objek dengan cahaya yang lebih soft. 

Nah, sedangkan Back light diletakkan di sebelah kanan belakang objek. Sebenernya bisa ditaruh dimana aja sih nggak mesti di sebelah kanan. Namun dilihat dari banyaknya cahaya di sebelah kanan rambut Arvind, menunjukkan kalau Back light yang dipakai didalam scene ini diletakkan di sebelah kanan belakang si Arvind.

Kalau masih kurang jelas dengan gambarnya, tenang gue udah buatin versi tiga dimensinya kok. Rajin yahh gue *muntah*

Cekidot guys.. :)



Gimana? lebih enak kan diliatnya. hwehwehwe. Kalo masih kurang jelas gue udah nyerah gimana jelasinnya lagi. Hahahaha

Oke, sementara begini dulu. Gue mau istirahat sejenak karena tugas-tugas dari dosen lain masih numpuk. Hwaaaaa! 

See you later guys!! :D

Rabu, 02 Januari 2013

Label Design Studio 3.1 - Precracked

 
Label Design Studio 3.1 ( Full Cracked ) merupakan sebuah software yang memungkinkan sobat semua bisa dengan mudah membuat label misalya label nama pada undangan atau buku, label iklan, mendesign sertifikat, bahkan bisa juga untuk mendesign undangan sederhana. Cocok untuk kamu yang ingin membuat label dengan cepat dan mudah dalam sekejap.Selain itu juga softwarenya ringan banget dan dengan fitur yang full version pula sehingga kamu gak usah lagi untuk meregister software ini dikarenakan software ini sudah precracked atau sudah di crack.


Ok yang membutuhkannya silahkan download pada link dibawah ini.

Download Label Design Studio 3.1 - Precracked

Minggu, 30 Desember 2012

Avast Internet Security 7.0.1466 + License 2050


Avast Internet Security merupakan Antivirus yang tidak memakan banyak RAM dan yang pasti sangat ampuh mencegah, menangkap, dan membunuh virus - virus komputer.


Kelebihan dari antivirus ini, dia bakal update otomatis kalo kita terkoneksi dengan internet. Dan fitur boot-time scan untuk scan virus sebelum windows startup, jadi virus akan dipenjara atau dibunuh sebelum dia bangun tidur.

Di versi terbarunya, AIS telah memperindah user interface dan mengupdate antivirus enginenya.

Download : 
Cara Install :
  1. Install [Avast PRO] atau [Avast Internet Security] dan gunakan trial license (DEMO) atau License yang aktif.
  2. Disable avast, klik kanan icon avast di taskbar, pilih AVAST SHIELD CONTROLL, pilih DISABLE FOR 10 MINUTES
  3. Disable Self-Protection module, caranya: buka Avast, klik SETTINGS, klik TROUBLESHOOTING, uncheck "Enable Avast self-defense module"
  4. Extract semua file license faker
  5. Untuk pengguna XP, double klik AVAST XP ZeNiX.reg
  6. Double klik "Avast License ZeNiX 2012-04-18.exe", masukkan passwordnya: ZeNiX
  7. Setelah selesai instalasi, restart.
Lakukan cara ini jika cara install license dengan cara pertama gagal.
Cara Install  (Alternatif) :
  1. Buka folder MANUAL INSTALL (ada di dalam file RAR License Faker)
  2. Rename ZeNiX.dll to Version.dll
  3. Copy Version.dll ke folder ini:C:\Program Files\AVAST Software\AvastC:\Program Files\AVAST Software\Avast\Setup
  4. Hapus file Userenv.dll dari 2 folder di atas (jika ada).
  5. Reboot

Sabtu, 29 Desember 2012

Cara Merekam dan Mengedit Audio menggunakan Adobe Audition

Anda ingin membuat rekaman audio seperti jingle, smash, spot iklan, tune acara, lagu (rekaman band), operet (drama musikal), dan produk audio lainnya ?

Hm, mudah sekali. Anda bisa menggunakan software Adobe Audition ini. Software ini sangat familier dan mudah digunakan, mudah sekali dipelajari.

Saya akan jelaskan sekilas bagaimana caranya merekam dan mengedit audio menggunakan Adobe Audition. Semoga sharing ilmu dari pengalaman saya bekerja di Studio Produksi beberapa Stasiun Radio ini bermanfaat bagi kita semua... Amiin.....^^

Silahkan download :
FREE DOWNLOAD ADOBE AUDITION
Serial Number : 1135-1819-7359-2042-7491-0497

Setelah di download silahkan diinstall, masukkan serial number di atas. Untuk menginstall hasil file download harus di extract terlebih dahulu menggunakan winrar. Download Winrar di sini, bila belum tersedia di komputer Anda.

Cara Merekam Suara Vocal
  1. Buka software Adobe Audition. Bila baru diinstall biasanya muncul demo project yang bisa Anda pelajari. Bila sudah mempelajari, tutup software Adobe Audition terus buka lagi.
  2. Merekam suara vocal atau sumber suara lainnya seperti gitar, keyboard, drum digital, dll, lebih baik gunakan Mode Single Track. Untuk mengubah posisi Single Track atau MultiTrack klik 'kotak hijau kecil' di bawah tulisan File.
  3. Hubungkan Mic ke dalam sound card Komputer atau Laptop Anda. Bisa mic dinamic bisa juga mic headset.
  4. Adobe Audition sudah pada mode Single Track kan... Nah, silahkan klik Record untuk mulai merekam (tombol merah di bagian bawah). Muncul Kotak peringatan memilih channel mono atau stereo. Klik OK.
  5. Mulai merekam. Bila terjadi kesalahan ngomong, lanjutkan saja sebab nanti bisa diedit atau di potong maupun dihapus.
  6. Selesai merekam. Klik Stop (tombol kotak di bagian bawah). Hapus bagian suara yang ingin dihapus, dengan cara mem-block bagian suara tertentu, kemudian tekan delete pada keyboard.
  7. Simpan ke folder tertentu dan ingat-ingat letaknya, dengan cara Klik File, klik Save As, beri nama file Anda, ubah format (Save as type) menjadi mp3PRO.

Cara Menggabungkan Suara Vocal dengan Lagu/Backsound
  1. Menggabungkan suara vocal dengan lagu atau backsound tertentu sangatlah mudah. Kita bisa menggunakan mode Multi Track pada Adobe Audition. Untuk mengubah posisi Single Track atau MultiTrack klik 'kotak hijau kecil' di bawah tulisan File.
  2. Mode Multi Track berisi banyak sekali track lagu/audio.
  3. Masukkan file audio vocal pada Track 1. Klik tahan dari kolom Files dan lepas di area Track 1.
  4. Masukkan file audio lagu atau backsound di Track 2. Klik tahan dari windows explorer, cari lagu yang sesuai dengan produk audio kita, lepas pada area Track 2.
  5. Atur tata letak 'track vocal' dengan 'track backsound' hingga dirasa didengar sudah pas. Geser tata letak dengan cara klik 'kanan' tahan pada mouse dan geser.
  6. Pastikan Mode "Edit Envelopes" dalam keadaan aktif (icon kotak kecil atas nomor 5 dari kanan)
  7. Silahkan atur volume file audio backsound atau lagu di Track 2. Misal, pada saat ada suara vocal lagu dipelankan, dan setelah vocal selesai kemudian backsound dikencangkan kembali. Atur volume dengan menggeser garis hijau (klik kiri tahan) pada tepi file audio.
  8. Selesai. Simpan dengan cara Klik File, klik Save Mixdown As, pilih format mp3PRO, klik Save. Untuk menyimpan file project, klik file, klik Save Sessions As. File project diperlukan bila Anda ingin mengedit lagi produk audio yang sudah Anda buat ini, suatu ketika nanti.

Mode Single Track
berisi 1 track audio

Mode Multi Track
berisi banyak track audio yang digabung-gabung

Demikian semoga bermanfaat...
Bila ada kurang jelasnya.. monggo ketik komentar di bawah...
Atau Anda bisa kursus ke saya langsung secara private di RIZAL media Kursus mengambil Program Keahlian : Multimedia. Maka kita bisa belajar lebih jelas dan lebih cepat.

Cara Capture dari DV Camera ke format DVD

Tutorial ini akan membantu anda bagaimana meng-capture video dari camera video DV dan meng-konvertnya ke DVD. Agar hasilnya bagus, sebaiknya anda menggunakan port firewire (IEEE 1394). Jadi anda bisa menambahkan card firewire di PC anda (jika belum tersedia) dan juga kabelnya. Biasanya sudah include sewaktu membeli video camera. Jika tidak terpaksa anda harus membelinya. Jika semua sudah siap, tinggal sambungkan ke port firewire anda tunggu sampai windows mengenalinya. Biasanya dibutuhkan driver untuk kamera anda. Jika semua sudah OK, kita bisa mulai tutorial ini.

Sebelumnya, jika anda mempunyai masalah dengan loading file DV, donwload dan install DV codec dari sini. Sebaiknya tetap lakukan installasi walaupun tidak ada masalah. Tinggal di unpack, klik kanan pada INF file dan pilih install.

Langkah 1

Kita akan menggunakan sebuah program freeware, yaitu WinDV untuk meng-capture. Programnya bisa di download disini . Install seperti biasa kemudian buka WinDV dan klik Config.

Langkah 2

Pada bagian ini pastikan anda men-select Type 2 pada pilihan DV capture type (1). Kemudian set Discontinuity treshold menjadi 0 dan Max AVI size ke 1000000. (2). Klik OK dan kembali ke window utama.

Langkah 3

Pilih direktori dimana anda akan menyimpan file AVI (1) dan select kotak kecil (2). Terakhir klik Capture (3) untuk memulai proses. Speed-nya 1x, jadi silahkan menunggu. Setelah selesai silahkan lanjutnya ke langkah berikutnya.

Langkah 4

Sekarang yang kita lakukan adalah meng-encode file DV ke format MPEG2. Jika anda mendapat pesan error install codec TMPGEnc berikut ini . Jalankan TMPGEnc dan di dalam wizard pilih type DVD (biasanya 4:3, pilih NTSC atau PAL). Juga pilihlah MP2 audio dan pilih Next.

Langkah 5

Pada tampilan berikutnya pilih AVI file yang telah di buat sebagai audio dan video source (1). Dalam Expert Setting pilih Ratio nya (2) dan klik Next.

Langkah 6



Disini select 720x576 untuk resolutionnya (1). Set audio bitrate (2) dan kemudian persentasi dari disc yang akan digunakan (3) (pastikan anda memberikan angka yang sesuai, seandainya anda mempunyai lebih dari 1 video). Jika sudah siap klik Next.

Langkah 7

Select Output video dan audio sebagai individual streams (1) dan jika anda menginginkan untuk meng-encode lebih dari 1 file pada saat yang sama Create project yang lain dan ikuti langkah sampai anda meng-add semua video. Kemudian dari File -> Batch encode dan mulai meng-encode jobs. Progam ini akan meng-create file video .m2v dan audio file .mp2

Langkah 8

Ok setelah semua file ter-encode kita membutuhkan file-file untuk keperluan pembuatan DVD. (IFO, VOB dll) untuk keperluan menu dan pembuatan chapters. Banyak sekali program2 yang bisa digunakan tetapi untuk yang free bisa menggunakan ini:

DVD X Maker dan TMPGEnc DVD Author

Kita coba contoh dari TMPGEnc DVD Author. Buka program dan klik Create Newe Project seperti pada gambar.

Langkah 9

Kemudian klik Add Title untuk memasukkan video yang telah kita buat sebelumnya.

Langkah 10

Cari File Video dengan mem-browse dan pilih video file (.m2v) yang telah di buat. Kemudian pilih audio setting dan select audiofilenya (1). Biarkan settingan yang lain. Setelah selesai klik pada Chapter cut edit (2) pada bagian atas window.


Langkah 11

Pada bagian ini kita akan membuat chapter. Klik Next. Tinggal klik Add untuk menambah chapter baru yang lain.

Pada bagian adalah untuk mengatur chapter setiap 5 menit. atau berapapun waktu yang diinginkan. Kemudian klik OK.

Langkah 12

Kembali ke menu utama. Disini anda bisa menambahkan lagi video kalau masih ada. Tinggal klik Add new track (1) untuk membuat track baru dan masukkan video ke dalamnya dengan memilih Add file (2) dan ikuti langkah mudah seperti penjelasan sebelumnya. Lebih baik anda memasukkan video di track yang berbeda agar pembuatan menu lebih mudah. Sekarang klik Create Menu. (3)

Langkah 13

Sekarang anda dengan mudah membuat sebuah menu. Hanya dengan memilih theme yang anda suka dari drop-down menu. Kemudian anda dapat merubah judul dengan meng klik dua kali dan menuliskan judul dengan video yang sesuai agar mudah diingat. Jangan lupa pilih DIsplay Main Menu pada Firstplay action agar menu muncul pertama kali saat di play. Setelah selesai klik tombol Output

Langkah 14
 
Inilah saatnya anda meng-create semua file. Pilih folder output, lebih baik folder yang masih kosong (1). Terakhir klik Begin Output (2) untuk memulai. Untuk proses ini membutuhkan sekitar 30-40 menit.

Langkah 15

Langkah terakhir adalah burn DVD anda. Anda juga bisa langsung memburn dengan MPTGEnc DVD author, atau bisa juga menggunakan burner program seperti Nero, seperti gambar di atas.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews